Rabu, 16 November 2011 Gara-gara hari ini, hari-hariku di kelas XII ini jadi semakin berkesan. Saking berkesannya, aku tertawa sepanjang hari. Dan kalian tahu setiap keceriaan itu berakhir dengan apa? Ya, pasti berakhir dengan kesedihan. Karena di balik canda tawa pasti ada tangisan dan sebaliknya, di balik tangisan pasti ada canda tawa. Ini bermula ketika Bu Murtinem, guru Bahasa Indonesia, memberi materi pelajaran tentang periodesasi sastra. Beliau menjelaskan tentang penulis yang bernama Abdul Moeis dengan karyanya yang berjudul Siti Nurbaya. Setiap mendengar nama Siti, teman-temanku selalu heboh. Mereka seperti sangat terkesan menyadari bahwa namaku dan nama dalam tokoh novel itu mirip. Tapi menurutku itu biasa aja. Mereka aja yang melebih-lebihkan. Memiliki nama Siti Jauharoh Kartika Sari cukup membuatkumerasa bangga. Tapi tidak dalam hal sekarang. Teman-temanku selalu menyangkutpautkan nama tokoh novel Siti Nurbaya dengan namaku. Apa lagi Arif, dia paling bersemangat