Langsung ke konten utama

Antara Komodo dan Semangat Indonesia



SMS untuk mendukung Pulau Komodo yang masuk dalam 7 Keajaiban Dunia oleh New 7 Wonders of Nature sepertinya mulai digembor-gemborkan untuk saat ini. Siapa sih orang yang nggak bangga kalo salah satu kekayaan di Indonesia bisa masuk 7 wonders. Untuk orang yang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi pastinya akan dengan ikhlas lillahita’ala mengeluarkan berpeser-peser pulsa untuk mendukung komodo yang satu ini. Dan lebih beruntungnya lagi saat ini sms untuk mendukung komodo hanya Rp 1 saja.
Di balik kabar yang sangat membanggakan ini, masih ada keabu-abuan yang terselip. Lembaga New7Wonders mengadakan kompetisi ini sama sekali nggak ada kaitannya dengan lembaga UNESCO di bawah PBB. Padahal kita tahu bahwa UNESCO telah lebih dulu menetapkan Taman nasional Komodo sebagai Situs Warisan Dunia pada 1986. Sebenarnya Indonesia mengikuti kompetisi ini nggak memiliki manfaat yang besar. Menurut aku, ini malah akan banyak merugikan bagi negara Indonesia. Karena ternyata mengikuti kompetisi seperti ini membutuhkan biaya yang tidaklah sedikit. Indonesia harus membayar biaya-biaya tak terduga yang kian meningkat. Di antaranya yaitu harus membayar sponsor platinum, mensponsori tur dunia dengan menerima kunjungan delegasi, dan biaya bagi penyedia layanan telepon untuk berpartisipasi dalam kampanye New7Wonders. Belum lagi biaya untuk menyediakan perjalanan balon udara, penerbangan, akomodasi, dan kunjungan wartawan.
Kemarin ada yang sms aku begini:
1.KADAL AIR (MALAYSIA) – 46.643.507 suara sms
2.GAJAH HITAM (THAILAND) – 43.976.151 suara sms
3.PULAU KOMODO (INDONESIA) – 40.421.843 suara sms
4.BURUNG DEIL (AFRIKA) – 34.800.619 suara sms
5.IKAN STEDDO (NEW ZEALAND) – 27.617.994 suara sms
Ayo vote PULAU KOMODO. Caranya ketik KOMODO kirim sms ke 9818. Saat ini sudah GRATIS sms untuk semua operator seluler. Batas waktu tgl 11 Nov 2011 pukul 17.00 WIB
Masa KOMODO kalah sama Kadal Air? :@ Gaseru banget kan.

Dapat informasi kayak gini dari mana coba? Padahal jelas-jelas panitia penyelenggara The7Wonders melarang peserta memberikan rincian voters karena kompetisi ini tidaklah menggunakan penghargaan juara satu, dua, atau tiga. Masa ya cuma ngarang. Gaseru banget kan?
Oke deh, aku tahu kalo masyarakat Indonesia bakal berbondong-bondong mendukung komodo. Tapi seharusnya kita juga harus tahu bahwa penghargaan bukanlah akhir dari segalanya. Mendapatkan predikat New7Wonder memang menjadi kebanggaan tersendiri, tapi cobalah kita berpikir lagi. Apakah menghabiskan uang untuk kompetisi yang nggak jelas lebih penting dari pada untuk kesejahteraan rakyat sendiri?
Para pembaca yang budiman (ceile), aku menulis postingan ini bukan berarti aku nggak mendukung Pulau Komodo dalam kompetisi 7 wonders loh. Aku cuma ngasih informasi aja. Toh aku juga ngevote buat komodo kok. Walaupun Cuma beberapa kali aja, nggak nyampe ratusan atau ribuan. Buat kalian yang semangatnya lagi berkobar-kobar buat dukung komodo, jangan patah semangat ya baca karena postingan ini. Dukung terus apa yang kalian yakini. Semangka, semangat kakak... :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

I'm Back Guys

Halo semuanya. Sudah lama ya gue nggak menulis di blog. Kapan ya terakhir? Kayaknya pas gue masih D3. FYI setelah gue lulus D3, gue lanjut kuliah lagi di jurusan S1 Ilmu Komunikasi (dan sudah wisuda kemarin Desember). Masih di Solo juga kok kuliahnya. Dulu gue nggak aktif menulis di blog karena ada beberapa hal. Yang pertama, semenjak gue kuliah di S1, gue udah lengser jadi reporter radio komunitas FiestA FM (itu bukan typo, memang tulisannya pakai huruf A kapital). Saat masih menjadi reporter, gue merasa terdorong untuk menulis karena memang tuntutan tugas. Tapi menulis blognya berpindah ke blog/web radio, bukan blog pribadi ini. Hahaha. Terlengsernya gue dari reporter membuat gue beralih sibuk menulis materi kuliah atau tugas. Alih-alih bisa menulis blog, mengerjakan tugas saja masih kurang-kurang waktu. Yang kedua karena gue mulai punya teman-teman baru dan hobi main. Sepanjang kuliah S1 kemarin, gue tinggal di kost terus, nggak seperti saat D3 yang sempat menumpang

SUPITAN ITU ADALAH...

Gue pengen cerita di sini. Tapi ini cerita pribadi gue. Entah menarik atau enggak. Yang jelas butuh ekstra Kamehame dan dorongan awan Kinton untuk mengungkapkan cerita ini. Tapi karena hasrat dalam setiap nadi gue terus bergejolak, gue mau deh berbagi cerita sama kalian. Simak yaaa… Bentar deh yik. Kalo gak menarik, ngapain juga nge- share cerita disini? | Eh lo ngapain ngatur-ngatur gue? Ini blog punya siapa? | Punya lo.. | Yang bayar modem pulsa buat nge- share tulisan di sini siapa? | Elo juga... --" | Yaudah!! Terserah gue dong mau tulis apa di sini! Sompret lo! | -_____- Oke, gue mulai ya. Pelajaran yang paling gue suka selama duduk di bangku SMA adalah pelajaran bahasa. Entah itu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Jawa, bahasa hewan, bahasa lelembut, atau bahasa tubuh…  Pokoknya gue suka semua bahasa. Minggu yang lalu Pak Tulus, guru pelajaran bahasa Jawa, memberi tugas pada murid-muridnya untuk browsing di internet tentang upacara-upacara adat di

Akibat Lagu

Aku baru aja nemuin lagu yang baguuus banget buat ngemanjain kuping. Lagu ini aku denger untuk kedua kalinya saat ada acara peringatan Hari Kartini di sekolahku. Saat itu ada band dari alumni yang ikut memeriahkan acara ini. Salah satunya adalah band punyanya Kak Levi (sumpah orangnya keren banget). Dia nyanyiin lagu yang juga keren banget. Dan kuakui suranya Kak Levi tu merdu gilak! Terus gaya-gayanya di atas panggung itu loh, cool abis deh, juara! ^^v   Nah, sejak saat itu aku coba cari informasi tentang lagu yang dia dinyanyiin. Temenku udah ngasih tau vokalis dan judul lagunya, tapi aku lupa terus buat download lagu itu (Payah!). Dan akhirnya, setelah bertahun-tahun mencari (timpuk mukaku), bisa juga ngedapetin lagu ini dari komputer tempat aku les. Hahaha. Vokalis dan judul lagunya adalah . . . . . . . . . . Jeng jeng jeng Vanessa Carlton dengan A Thousand Miles Huaaaaa, setiap ndengerin lagu ini pasti inget mukanya Kak Levi yang bling-bling itu :* Nih aku kasih lirik d