Hai, teman-teman... Hari ini gue kembali ke blog ini lagi setelah sibuk nemenin Zayn Malik tidur ngurus KRS (Kartu Rencana Studi). (.__.)/
Sekitar seminggu yang lalu gue datang ke SMA gue dulu, SMA Negeri 1 Bantul, bersama @prafkurniawan dan @idaidadia serta teman-teman lain yang kuliah di UNS, yang juga alumni sana. Eh ngemeng-ngemeng kalian udah tahu UNS kan? FYI, UNS itu adalah Uiversitas Negeri Surakarta alias Universitas Sebelas Maret alias Universitas Nomor Satu... di Solo.
Udah, iyain aja deh biar cepet.
Ini sekolahku, mana sekolahmu? |
Di SMA kami mencoba menyesatkan mengajak adek-adek kelas untuk masuk ke UNS. Kami menceritakan keadaan, cara pendaftaran, dan lingkungan di sekitar UNS. Dan tentu saja yang kami ceritakan adalah hal-hal yang baik. Eh tapi memang semua hal tentang UNS baik kok.
Yaaa dipuji-puji terus aja sar tempat kuliahmu -_-“
Ekspektasi gue sih yang ikut acara ini seluruh siswa kelas XII. Tapi gak taunya malah cuma ada sekitar dua puluh orang.
But, show must go on.
Acara ini didominasi dengan pertanyaan adek-adek kelas yang, gue tau dari air mukanya, masih bimbang menentukan kelanjutan studi setelah SMA. Mungkin ada juga di antara mereka yang masih bingung menentukan jurusan yang cocok.
Yah, kalau masalah menentukan pilihan jurusan yang bagus untuk kalian sih bukan wewenang kami. Tapi coba deh kalian nunduk lima menit untuk mencari koin di tanah menengok ke hati kalian, pasti deh disitu ada jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang selama ini kalian lontarkan. Kami hanya bisa menyarankan alternatif tempat kuliah yang gak kalah bagus dengan tempat kuliah sebelah.
Hihihii...
Dari semua pertanyaan adek-adek kelas itu mayoritas pada nanya tentang fakultas kedokteran. Widiiiih... Sampai sekarang kedokteran masih diminati banyak orang ya. Kenapa gak ada yang nanya tentang kampus gue??? Aaaaaakk...
*minum baygon*
Padahal kampus gue itu terkenal dengan kampusnya para artis loh. Iya, lulusan di kampusku, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, banyak yang menjadi artis.
Artis disini maksudnya bukan artis-nikah-cere-dan-konsumen-narkoba itu loh.
Maksudnya artis itu ya seniman-seniman di bidangnya mereka.
Gue tahu kok kalau kalian melihat nama fakultasku pasti pada mikir ‘disana cikal bakal wakil-rakyat-yang-kebanyakan-korupsi itu ya?’
Plis yaaa... enggak gitu-gitu juga tauk!
-_____-
Di kampung tempat gue tinggal, profesi yang paling ‘wah’ di mata orang-orang hanya ada dua. Kalau gak guru ya dokter. Gue bingung kenapa mereka masih berpikiran seperti itu? Padahal di luar sana masih banyak profesi yang tak kalah berjasa besar seperti guru. Di luar sana juga masih banyak profesi yang tidak kalah menjanjikan hasilnya seperti dokter. Masih ada presenter, wartawan, penyiar radio, ilustrator, fotografer, dan lain sebagainya.
Sebenarnya dulu cita-cita gue menjadi guru. Tapi gue beralih cita-cita menjadi wartawan, karena gue pikir menjadi wartawan lebih asik. Seorang wartawan bisa bertemu dengan banyak orang dengan latar belakang yang berbeda-beda. Dan aku sangat menyukai itu. Seorang wartawan bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Dan aku juga sangat menyukai itu.
Ya tapi itu semua dikembalikan ke diri kita lagi sih. Kita harus tau kemampuan diri sendiri agar bisa memilih profesi yang tepat. Jangan hanya mengikuti tren dan gengsi.
Tidak ada profesi yang tidak berguna di dunia ini.
Yep, good luck teman-teman!
Komentar
Posting Komentar
Jangan jadi Silent Readers ya. Tinggalkan comment di sini.. :)